mine

mine
iseng iseng

Senin, 25 Juli 2011

Ekosistem Air Tawar

Ekosistem akuatik dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

  1. Ekosistem air tawar
  2. Ekosistem air laut
Ekosistem air tawar dibedakan menjadi dua, yaitu:

  1. Ekosistem air tenang (lentik) misalnya: danau, rawa.
  2. Ekosistem air mengalir (lotik) misalnya: sungai, air terjun.
Ciri-ciri ekosistem air tawar:
a. Kadar garam/salinitasnya sangat rendah, bahkan lebih rendah dari
    kadar garam protoplasma organisme akuatik.
b. Variasi suhu sangat rendah.
c. Penetrasi cahaya matahari kurang.
d. Dipengaruhi oleh iklim dan cuaca.


Flora ekosistem air tawar:
Hampir semua golongan tumbuhan terdapat pada ekosistem air tawar, tumbuhan tingkat tinggi (Dikotil dan Monokotil), tumbuhan tingkat rendah (jamur, ganggang biru, ganggang hijau).
Fauna ekosistem air tawar:
Hampir semua filum dari dunia hewan terdapat pada ekosistem air tawar, misalnya protozoa, spans, cacing, molluska, serangga, ikan, amfibi, reptilia, burung, mammalia. Ada yang selalu hidup di air, ada pula yang ke air bila mencari makanan saja.
Hewan yang selalu hidup di air mempunyai cara beradaptasi dengan lingkungan yang berkadar garam rendah.

- A. Ciri Habitat Air Tawar
1. Variasi temperatur atau suhu rendah
2. Kadar garam atau salinitas rendah
3. Penetrasi dari cahaya matahari kurang
4. Terpegaruh iklim dan cuaca alam sekitar
5. Aliran air terjadi setiap waktu terus-menerus pada sungai
6. Secara fisik dan biologi merupakan perantara habitat laut dan darat.
7. Tumbuhan mikroskopis seperti alga dan fitoplankton sebagai produsen utama.
- B. Ciri Habitat Air Laut
1. Variasi temperatur atau suhu tinggi
2. Kadar garam / salinitas / tingkat keasinan tinggi
3. Penetrasi dari cahaya matahari tinggi
4. Ekosistem tidak terpegaruh iklim dan cuaca alam sekitar
5. Aliran atau arus laut terus bergerak karena perbedaan iklim, temperatur dan rotasi bumi
6. Habitat di laut saling berhubungan / berkaitan satu sama lain
7. Komunitas air asin terdiri dari produsen, konsumen, zooplankton dan dekomposer.
Informasi Tambahan :
Binatang Air Tawar :
- Ikan mas, ikan mujair, ikan nila, ikan bandeng, ikan cupang, ikan cere, ikan betok, ikan sepat, yuyu, katak, dan lain sebagainya.
Binatang Air Laut :
- Ikan tenggiri, ikan teri, cumi-cumi, sotong, gurita, teripang, kuda laut, kepiting, kerang hijau, dan banyak lagi lainnya.


   Pada ikan dimana kadar garam protoplasmanya lebih tinggi daripada air, mempunyai cara beradaptasi sebagai berikut:
- Sedikit minum, sebab air masuk ke dalam tubah secara terus-menerus melalui proses osmosis.
- Garam dari dalam air diabsorbsi melalui insang secara aktif
- Air diekskresikan melalui ginjal secara berlebihan, juga diekskresikan
  melalui insang dan saluran pencernaan.

Kamis, 02 Juni 2011

Inspirasi Hidup dari sang Arsitektur " Ridwan Kamil "

        Mochamad Ridwan Kamil menuliskan dirinya sebagai seorang pemimpi dan pecinta kota. Arsitek, urban designer, penulis dan dosen ini adalah pendiri Urbane, sebuah jasa konsultan perencanaan, arsitektur dan desain terkemuka di Indonesia dan manca negara. Meski berpusat di Bandung, karya-karya Urbane bertebaran di Singapura, Bangkok, Bahrain, Beijing, Vietnam dan tentu saja Indonesia. Umumnya proyek ini berupa pengembangan kawasan perkotaan seluas 10-1000 ha, atau disebut sebagai mega proyek.
      
       Bertemu di restoran Social House, Grand Indonesia, Jakarta, yang udaranya begitu dingin. Ia tampil necis dengan jas dan rambut yang kelihatan setengah basah, meski baru saja turun dari ojek motor. “Memang agak kontradiktif ya,”katanya menyadari, “selain menghemat waktu, dengan ojek saya melihat paradog kota Jakarta. Untuk menuju gedung mewah, saya melewati kampung kumuh, menyaksikan orang berpanas-panas, higienis rumah yang tidak diperhatikan, yang seringkali menempel terus di kepala, dan saya menuliskannya di blog.” Efektivitas ini memang diperlukan bagi Ridwan yang memutuskan untuk tetap tinggal di Bandung. Ia datang ke Jakarta dua kali dalam seminggu, dan menargetkan enam pertemuan dalam sehari.
Upaya keras ini dilakukannya dengan disiplin demi mematahkan tiga mitos yang selama ini mengganggu dirinya. Mitos itu adalah kalau ingin sukses harus di Jakarta, full professional dan untuk menjadi besar harus punya kantor besar. “Dari ukuran bisnis, saya buktikan. Saya tidak harus ke Jakarta. Kedua, saya tidak full professional karena sebagian patner kerja adalah dosen. Tiga, kantor saya kecil, hanya 25 orang. Untuk proyek besar, konsep saya outsourching, sehingga saya fokus di boutique design,” katanya tegas. Resep keberhasilan ini, katanya, adalah menunjukkan bahwa mereka selalu eksis kreatif dengan mengikuti berbagai sayembara desain. “Hampir 15 kali juara pertama dari tahun 2004, baik di dalam negeri maupun di luar,” ucapnya.

       Memang perlu waktu sepanjang lima belas tahun untuk mendapatkan rasa percaya dirinya. Sebelumnya, ia mengaku sangat pemalu. Dilahirkan sebagai anak kedua dari lima bersaudara, dan tidak memiliki kemiripan nama dengan keempat saudaranya yang bermarga Zaman, ia acap merasa tak diperhatikan oleh orang tuanya, dan terutama ayahnya. Sebagai konsekuensi psikologis anak-anak seusianya, ia sering meluapkan amarah bawah sadarnya dengan berantem atau melakukan kebandelan khas anak-anak. Untunglah ia memiliki seorang ibu, dosen jurusan farmasi, yang bisa meredam segala gejolak emosinya.
Hobinya? Menghayal. “Setiap kali ayah keliling dari berbagai negeri dan memamerkan kota-kota melalui slide show, pikiran saya melayang, membayangkan tokoh-tokoh komik hidup di sana,” kenangnya. Ayah Ridwan adalah seorang dosen jurusan hukum. Setiap kali pulang dari luar negeri, ayahnya selalu memutar slide kota-kota yang disinggahi. Kota-kota yang indah berbeda bayangan dengan apa yang dilihat di negerinya, membuat kecintaan akan kota yang menyamankan masyarakatnya mulai muncul. Sementara itu, kecintaan pada bacaan komik telah melambungkan daya imajinasinya bak Superman melanglang buana ke berbagai kota. Terasa ada semacam keinginan bawah sadar untuk bisa menyaingi perjalanan ayahnya. Kelak kesukaan ini akan memengaruhi desain gaya Ridwan yang cukup imajinatif dan tidak konservatif.

        “Dalam perjalanan hidup, rupanya pilihan hidup saya banyak ditentukan oleh kebetulan,”ujar Ridwan tentang jurusan arsitektur yang kini melambungkan namanya. Pilihan pertamanya adalah jurusan Teknik Kimia. Ia pun lantas menetapkan hati untuk menjadi yang terbaik atas apapun kehendak yang harus diterima. Untuk itu, ia harus mencari tambahan uang saku dengan membuat ilustrasi cat air ke proyek dosen atau membuat maket. Hal ini dilakukan karena orang tuanya memberikan jatah yang sama dengan seluruh saudaranya. Padahal jurusan arsitektur membutuhkan biaya yang lebih banyak. “Sebagai orang yang terlahir dari sebuah keluarga yang memberikan baju kembar untuk kami bersaudara hanya pada hari lebaran, saya harus memutar otak.”

       Untunglah dalam dirinya sudah terdapat intuisi bisnis yang sudah diasahnya sejak duduk di bangku SD. Ia pernah jualan es mambo bikinannya sendiri di rumahnya yang terletak di sebuah lapangan sepakbola. Di sini, ia belajar bagaimana situasi sebagai peluang, sesuatu yang kelak membantunya dalam menyusun bisnisnya.  ”Kadang, saya suka menghayalkan apa yang saya bisa eksploitasi dari suasana itu dalam arti positif,” ungkapnya. Baginya, kewirausahaan merupakan hal penting dalam berbisnis. “Banyaknya kegagalan yang dialami oleh seorang arsitek itu dikarenakan mereka tidak bisa menjadi seorang enterpreneur. Enterpreneur itu butuh keberanian.”

        Keberanian itu pula yang membuat ia memutuskan untuk bertualang seusai menamatkan kuliah S1-nya di Institut Teknologi Bandung dan bekerja di belantara Amerika untuk pertama kalinya. Keberanian itu pula yang akhirnya memicunya berpikir kala empat bulan kemudian ia dipecat karena krisis moneter yang menyebabkan klien asal Indonesia tidak membayar pekerjaannya. Padahal kebanggaan saat melambaikan tangan di bandara pada orang-orang yang dicintainya masih melekat di pikirannya. Terus terang ia malu pulang. “Saya katakan pada perusahaan saya, bahwa saya akan survive sendiri. Tolong jangan bilang bahwa saya harus pulang…,”harapnya pada mantan bosnya. “Inilah titik balik dalam kehidupan saya.”

       “Saya merasa bahwa saya berubah karena dicemplungin dalam sosial budaya di Amerika dimana saya harus survive sendiri. Itu yang membuat saya harus menguatkan diri dan karakter saya karena saya mengembara,” katanya. Ia lalu meraih jenjang pendidikan lebih tinggi dengan mengambil S2 di University of California, Berkeley, Amerika Serikat melalui sebuah beasiswa. Ia ingat betul bagaimana demi bertahan hidup, ia berhemat dengan cara makan sehari sekali di resto murahan seharga 99 seni dan bekerja paruh waktu di dinas tata kota Berkeley. “Nilai-nilai hidup saya banyak lahir dari tekanan, dan nilai itu yang saya pegang dan jadikan cara bernegosiasi dalam kehidupan.” Dari Amerika, ia pindah ke Hongkong untuk bekerja.

       Setelah dirasa cukup pengalaman, ia kembali ke Indonesia dan mendirikan bendera bisnisnya sendiri (2004). Rencana baru dibangun. “Dalam empat tahun pertama, target saya membangun reputasi dari sisi komersial. Menasehati klien yang banyak uangnya untuk membuat kota yang lebih baik. Empat tahun berikutnya, ini artinya sekarang, saya fokus untuk membangun masyarakat miskin kota,” ungkap Ridwan yang begitu khawatir dengan masa depan anak-anak yang kebanyakan main di shopping mall dan time zone. Karena itulah, ia kini serius menggarap proyek CSR perusahaan besar dengan program one village one playground.  Mengapa dua rencana itu tidak dilakukan secara bersamaan, ia punya alasan. “Saya tak bisa melakukan kekumuhan dan kota secara bersamaan. Ini hanya soal pemilahan aja,”katanya.

        Bila kini ia begitu memperhatikan masyarakat miskin, ini bukan soal romantisisme atau kegenitan belaka. “Saya pernah merasakan menjadi masyarakat miskin kota,”ia mengutarakan masa kelamnya di New York. Ia diberhentikan dari tempat kerjanya, tepat pada saat sang istri akan melahirkan anak pertamanya. Hal itu terjadi karena kelalaian perusahaan tidak memperpanjang visa kerjanya, dan ia terpaksa disebut sebagai menjadi pendatang ilegal, dan tak punya pekerjaan.

        Demi mendapatkan pelayanan kesehatan, ia harus mengaku miskin kepada pemerintah setempat. Untuk itu, ia terpaksa memalsukan cek perusahaan agar dituliskan gaji sebesar 30% dari gaji sesungguhnya agar mendapat kriteria miskin karena syarat masuk ke rumah sakit miskin ia harus bekerja dengan gaji di bawah standar. “Akhirnya saya menemani istri saya melahirkan di rumah sakit khusus masyarakat miskin. Di ruangan itu, selusin ibu-ibu menjerit. Hampir belasan jam saya di sana. Stress sekali. Memori itu masih kuat hingga kini.”

       Pengalaman inilah yang terus menyadarkannya akan geliat roda kehidupan. “Mungkin kini saya tengah berada di atas, tapi alhamdulilah saya tidak akan pernah melupakan berbagai peristiwa itu. Karena banyak beruntung, maka saya menyisihkan uang kantor untuk berzakat, selain berpajak.” Ia juga mewakafkan tanah bagi penduduk miskin di sekitarnya. Kebaikan ini, katanya, sering pula dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab yang membuatnya gundah. “Makanya filosofi hidup saya adalah to live is to give. Nasehat dari ibu saya terbukti, semakin banyak memberi, rejeki saya semakin banyak. Saya nggak tahu secara misterius ada korelasinya. Moga-moga saya bukan termasuk orang yang pelit.”

        “Kalau orang bilang orang mati meninggalkan nama. Bagi saya, keinginan tertinggi saya adalah kalau saya mati saya meninggalkan inspirasi, ide, cerita yang orang lain akan lanjutkan.”
Hidup dalam berupa-rupa tantangan rupanya mengalir juga pada hasratnya pada wanita. “Istri saya waktu itu yang ngecengin hampir 35 orang. Tanpa sengaja, saya baca buku hariannya, dan menemukan posisi saya di urutan 36-37,”ujar Ridwan yang menyukai wanita yang memiliki wawasan luas, pandai komunikasi, bisa berbahasa Sunda dan seksi seperti Aura Kasih. Karena mendapatkan tipe itu di diri Atalia Praratya, dan tak mau kehilangan, selain tentu saja keinginan untuk menaklukkan tantangan, ia memutuskan menikah saat usianya baru 25 tahun dan belum mapan. Ia mengaku diuntungkan oleh anggapan masyarakat bahwa jurusan arsitektur memiliki prospek yang baik di mata mertuanya. “Lalu untuk calon istri saya, saya hanya memberinya mimpi-mimpi. Kalau kamu sama aku, aku pasti akan ajak kamu keliling dunia, dan dia mau, “ia lalu tertawa. “Saya tidak membual. Saya selalu punya cara untuk meraih mimpi dalam segala hal.” Bapak dua anak ini kini sudah meraih semua yang diinginkannya.
Lalu ia tiba-tiba terdiam. “Saya jadi ingat ayah. Bila dulu saya rebellious terhadap ayah, saya banyak berontak dalam hidup, setelah ayah meninggal, kangennya luar biasa. Banyak nilai dalam hidup ayah yang saya rasakan sekarang. Saya kini lebih paham ajaran ayah saya ketika saya dibenturkan dengan realita hidup sesungguhnya,” di akhir pertemuan itu ia mengenang kembali sosok sang ayah yang meninggal saat ia tengah mengerjakan tugas akhir kuliahnya. “Salah satu yang mendorong saya jadi arsitek adalah ayah, karena dia suka renovasi rumah. Mungkin dia bermimpi ingin jadi arsitek,”lanjut Ridwan yang merasa kini wajahnya menjadi sangat mirip dengan ayahnya.

        “Seandainya ayah masih hidup, mungkin ia akan bahagia melihat saya sekarang,” ucapnya. Matanya berkaca-kaca. Diam. Lama.  Lalu tangannya menuliskan status di facebook-nya dengan segera: Ridwan Kamil thinking his childhood life, I miss my late dad… (Rustika Herlambang)

Inspirasi hidup yang  sangat bagus semoga kalian bisa memetik sebuah pelajaran dari cerita ini :)

Kamis, 17 Maret 2011

TOKOH ARSITEK SEDUNIA

      1. Shigeru Ban dari Jepang


×
    Shigeru Ban adalah associate profesor di Keio University dan salah satu arsitek kondang dari Jepang. Salah satu spesifikasinya adalah penggunaan “slongsongan kertas” (paper tube) untuk banyak disainnya, mulai dari rumah kurban gempa, gereja, jembatan, museum berjalan (Nomadic Museum), sampai ruang pamer di tingkat Expo. Pertamanya, memang bertanya-tanya tentang kekuatan dari segi struktur penggunaan slongsongan kertas. Namun dengan makin beragamnya karya Shigeru Ban dengan bahan ini, maka orang pun makin tahu akan kekuatan bahan yang diklaim ramah lingkungan ini.

2. Han Awal dari Indonesia

      Han Awal, seorang arsitek santun bersuara lembut lamat-lamat. Arsitek yang ikut berperan merancang Gedung MPR/DPR sebagai asisten arsitek Soejoedi, itu lahir di Malang, 16 September 1930. Karya penerima penghargaan Prof Teeuw Award, itu sudah tersebar di beberapa tempat. Belakangan, dia lebih dikenal sebagai arsitek konservatoris.

     Han menyukai arsitektur setelah terinspirasi keindahan Kota Malang, tempat kelahirannya. "Malang itu kota yang ideal. Kota yang nyaman dan memiliki banyak bangunan indah. Saya sangat terkesan,"
     Sebagai arsitek, jejak Han tersebar di banyak tempat. Di Jakarta, sentuhan Han, misalnya, bisa dilihat di Gedung MPR/DPR. Ia menjadi asisten arsitek Soejoedi dalam proyek pembangunan gedung megah di Senayan, yang awalnya dibangun sebagai Gedung Conefo (Conference of New Emerging Forces) 1964-1972. Kampus Universitas Katolik Atma Jaya di Semanggi dan gedung sekolah Pangudi Luhur di Kebayoran Baru, Jakarta, juga karya dia. 

3. Alvar Alto dari Finlandia


     Alvar Aalto berasal dari Finlandia yang menjadi karakteristik pribadinya. Designnya memberi ekspresi dengan karakteristik Finlandia tersebut. Karya Alvar Aalto meliputi arsitektur, mebel, kaca, dan tekstil. Aalto juga menghasilkan konsep yang luas menyangkut perumahan, kota, dan perencanaan daerah. Pribadi Aalto berkebalikan dengan Le Corbusier ; cenderung santai dan mengalir daripada kasar dan bergelora, tenang daripada terus terang. Dia hampir tidak berniat atas keterlibatannya dengan dunia modem.
     Dalam meringkas keseluruhan karya seorang arsitek dapat dilihat dari "imej"-nya. Aalto menganggap arsitektur adalah suatu tempat dimana suatu sistem berhubungan dengan sistem lainnya. Misalnya dinding yang menembus dengan atap dan atap menerus dengan langit. Aalto mempunyai obsesi untuk memperlihatkan suatu yang kontras. Bahasa arsitektural yang dikembangkan oleh Aalto sangat kaya dan menggunakan arti-arti ekspresif secara keseluruhan (totalitas). Kekayaan disini berarti kekayaan nilai (makna).
selengkapnya : 

4. Philip Johnson dari Amerika 

     Philip Cortelyou Johnson atau lebih dikenal dengan nama Philip Johnson adalah salah satu arsitek dari Amerika yang sangat berpengaruh dalam dunia Arsitektur. Dengan kacamatanya yang tebal, berbingkai bundar, Philip Johnson adalah tokoh yang paling dikenal di dunia arsitektur Amerika selama beberapa dekade.
     Philip Johnson (8 Juli 1906 - 25 Januari 2005) lahir di Cleveland, Ohio. Pada awalnya, Philip Johnson bukanlah seorang arsitek, dia bekerja sebagai kritikus, penulis, sejarawan dan seorang direktur museum. Dia meraih gelar A.B. dalam sejarah arsitektur dari Universitas Harvard yang tertarik pada Sejarah dan Filsafat, terutama pada karya Pra-Sokrates.
     Pada tahun 1949, setelah beberapa tahun sebagai direktur utama Museum of Modern Art di Departemen Arsitektur, dia merancang rumah tinggal untuk dirinya di New Canaan, Conecticut untuk tesis meraih gelar masternya. Rumah tinggal tersebut sekarang lebih dikenal dengan nama Glass House.

Beberapa karya dari Philip Johnson adalah:
  • Johnson Building at the Boston Public Library, Boston, Massachusetts (1973)
  • Fort Worth Water Gardens, Fort Worth, Texas (1974)
  • Pennzoil Place, Houston, Texas (1975)
  • Dorothy and Dexter Baker Center for the Arts at Muhlenberg College, Allentown, Pennsylvania (1976)
  • Thanks-Giving Square, Dallas, Texas (1976)
  • 101 California Street, San Francisco, California (Johnson/Burgee Architects; 1979–1982)
  • Neuberger Museum of Art at the State University of New York at Purchase, Purchase, New York
  • Crystal Cathedral, Garden Grove, California (1980)
  • Tata Theatre, National Centre for the Performing Arts, Mumbai, India (1980)
  • Metro-Dade Cultural Center, Miami, Florida (1982)
  • Chapel of St. Basil and the Academic Mall at the University of St. Thomas, Houston, Texas
  • Republic Bank Center (renamed Bank of America Center), Houston, Texas (1983)
  • Transco Tower (renamed Williams Tower), Houston, Texas (1983)
  • Cleveland Play House, Cleveland, Ohio (extension; 1983)
  • Wells Fargo Center, Denver, Colorado (1983)
  • PPG Place, Pittsburgh, Pennsylvania (1984)
  • The Gerald D. Hines College of Architecture, University of Houston, Houston, Texas (1985)
  • Lipstick Building, New York City, New York (1986)
  • Comerica Bank Tower, Dallas, Texas (1987)
  • 190 South LaSalle Street, Chicago, Illinois (John Burgee Architects, Philip Johnson Consultant; 1987)
  • Gate of Europe, Madrid, Spain (John Burgee Architects, Philip Johnson Consultant; 1989–1996)
  • 191 Peachtree Tower, Atlanta, Georgia (John Burgee Architects, Philip Johnson Consultant; 1990)
  • The Museum of Television & Radio (renamed Paley Center for Media), New York City, New York (1991)
  • Chapel of St. Basil at the University of St. Thomas, Houston, Texas (with John Manley, Architect; 1992)
  • Science and Engineering Library at Ohio State University, Columbus, Ohio (1992)
  • AEGON Center, Louisville, Kentucky (John Burgee Architects, Philip Johnson Consultant; 1993)
  • One Detroit Center, Detroit, Michigan (John Burgee Architects, Philip Johnson Consultant; 1993)
  • Visitor's Pavilion, New Canaan, Connecticut (1994)
  • Turning Point at Case Western Reserve University, Cleveland, Ohio (1996)
  • Philip-Johnson-Haus, Berlin, Germany (1997)
  • First Union Plaza, Boca Raton, Florida (2000)
  • Interfaith Peace Chapel on the Cathedral of Hope campus, Dallas, Texas (2010)



Kamis, 24 Februari 2011

CARPON COLONGAN


Angin Kasumba


Kareta api nu indit jam tujuh peuting geus ngadius ka wetankeun. Simpe deui kaayaan di setatsion teh. Padahal aya keneh jalma nu ngajanteng lebah peron. Tapi kabeh oge jempling taya nu lemek. Taya nu batuk-batuk acan. Sabudeureun setatsion masih keneh dibanjur girimis. Ti sore keneh hujan teh can raat bae.
Najan henteu gede, tapi matak wegah rumingkang.
Poe ieu mah, waktu teh beak dipake ngajentul di setatsion. Mun teu salah, mimiti anjog teh jam dalapan isuk-isuk. Wanci haneut moyan. Teuing geus sabaraha hiji kareta api nu datang jeung nu indit teh. Tapi nepi ka kiwari, tacan panggih keneh jeung nu didagoan.
Kuring neuteup ka jalma-jalma nu ngajanteng dina peron. Boa maranehna oge aya nu saniatan jeung kuring, ngadagoan hiji jalma, nganti anu mere jangji. Beda we patingharuleng, bangun hanjelu. Katembongna lieuk deui, lieuk deui, nenjoan kareta anu datangna ti wetankeun.
Poe tadi, basa rek indit ka kantor, manehna nelepon.
"Kang, dinten deui abdi ka Bandung. Kaleresan enjing teh ngawitan lebet kuliah. Papagkeun nya, di setatsion!"
"Jam sabaraha angkatna?"
"Ayeuna oge tos bade jung!"
Telepon ditutup. Kuring pindah mobil, kana angkot jurusan setatsion. Keun bae teu miluan apel oge. Angkeuhan teh, engke we asup mah jam dualas. Nelepon heula ka kantor, dadakuna mah ka rumah sakit, nganteur pamajikan kontrol.
"Kade euy, mun aya pamajikan nelepon, ulah dibejakeun euweuh!" ceuk kuring, ka sobat dalit di kantor, basa nelepon.
"Beres lah. Asal sing inget we!"
Ceuk itungan, sajauhna oge Tasik-Bandung, kana kareta api mah dua jam oge nepi. Dina elatna tilu jam. Tapi jam sabelas beurang, anu didagoan tacan ngurunyung. Padahal apan ti Tasik-na mah jam tujuh isuk-isuk. Ari ngadagoan tea apan keselna teh leuwih-leuwih ti nu didagoan. Dicobaan dikontak kana HP-na, henteu nyambung bae. Mailbox.
Udud mah teuing geus beak sabaraha batang. Tina awahing kesel ngadagoan, jadi terus narawangan, nginget-nginget beungeut manehna. Geulis keneh kitu? Piraku ari robah mah, enya oge sabulan teu panggih. Ongkoh apan manehna mah tara sabaraha dangdan, basajan bae. Make tiung, diwedak ipis, dilipstik ipis.
Sanggeus liburan semester, manehna tangtu sono ka kota Bandung jeung ka "nu aya" di Bandung. Lain hayang-hayang teuing panggih jeung babaturanana di kampus kawasna mah. Atawa geus teu kuat kitu, hayang midang deui dina televisi, luyu jeung pancenna jadi penyiar acara kasundaan.
Ceuk kitu ceuk kieu oge, ayeuna kuring keur mapagkeun manehna, keur nganti-nganti manehna. Bongan geus dijangjian. Satungtung can tepung mah, kuring rek terus cicing di dieu, di setatsion kareta api. Upama terus ngejat, heg manehna datang, meureun kuring anu disebut jalir jangji teh.
Kira-kira wanci asar, setatsion mimiti dibanjur cihujan. Bet jadi inget kana catetan katukang. Enya, hujan teh apan bisa dijieun kasempetan. Bisa ngarendeng bari dipayung. Kikicipritan kaluar ti kampus.
Tepung jeung manehna teh mimindengna mah di kampus. Da kitu ari ngajangjian teh, sok di kampus bae. Ari kampus Unpad, apan almamater kuring. Aya alesan upama mindeng jadi mahasiswa tanpa identitas teh. Ongkoh barudak Sanggar Seni masih keneh ngagupayan kuring, ngajak ilubiung deui. Daek we, da dadakuna mah hayang nepungan manehna, lain jadi aktivis kampus.
Teuing kumaha mimitina deuih, manehna bet bisa jadi penyiar televisi. Mawa acara kasundaan saban poe Kemis. Nya dina televisi, kuring bisa neuteup manehna leuwih eces, leuwih leleb, da euweuh nu ngaharu-biru. Ari lalajo televisi mah apan pagawean anu lumbrah. Pamajikan oge moal nyarek, jeung moal apaleun upama anu keur dilalajoan awewe anu mindeng ditepungan ku kuring.
Dina televisi, kuring sok ngadenge sorana anu halimpu. Puguh we, da diracik ongkoh make sound system. Matak jadi penyiar oge, meureun sorana teh henteu kasebut goreng, pon kitu deui rupana. Geus lain rusiah, hayang jadi penyiar mah kudu hade sora hade tangtungan.
Basa geus kadenge adan asar, aya telepon ti pamajikan.
"Di kantor keneh, Pa?"
"Euh, sumuhun,"
"Tabuh sabaraha mulih?"
"Teu acan tangtos, Mah. Sigana mah aya lembur wengi ieu teh!"
"Oh, kitu nya. Mun uih, kade meser fried chicken tea. Si bungsu nanaroskeun wae. Geura yeuh dangukeun!"
Telepon jempe sakeudeung. Teu lila aya sora budak. Moal salah Si Bungsu.
"Pa, meser ciken, nya!"
"Muhun!"
"Awas mun bohong!"
"Muhun!"
Angkeuhan teh, memeh magrib oge manehna bakal ngurunyung. Piraku elat-elat teuing. Tapi nepi ka sareupna, malah nepi ka kiwari, teu katembong tiung-tiungna acan. Saban aya kareta api eureun, kuring teu weleh neges-neges awewe nu make tiung.
*
Girimis masih keneh turun. Katembong patingborelak, kasorot ku lampu. Jalma di lebah peron tinggal sababaraha urang deui. Teuing ka marana, teu kanyahoan inditna. Gebeg teh, basa nenjo nu ngajanteng pangtungtungna. Sidik ditiung. Boa enya manehna, mani teu kanyahoan datangna. Tapi basa disampeurkeun, horeng kasamaran, ukur sisigaan, pedah sarua ditiung.
Keur kitu hand-phone disada deui. Ti imah horeng teh. Moal dijawab tadina mah, sieun ngabolaykeun acara. Tapi bisi penting deuih, bisi Si Bungsu gering, atawa aya mitoha nganjang.
"Pa!"
"Enya,"
"Di kantor keneh?"
"Sumuhun,"
"Kieu Pa, di bumi teh aya tamu!"
"Si Abah ti lembur?"
"Sanes!"
"Bejakeun we atuh, keur lembur kitu!"
"Parantos eta oge, tapi bade ngantosan cenah. Istri, Pa. Ari nyaurkeunana mah mahasiswi Bapa. Abdi teh kerung, da raraosan, Bapa mah henteu kantos jadi dosen. Ngangge kerudung, jangkung alit, nyandak tas ageung,"
"Saha cenah?"
"Teu acan ditaroskeun jenenganana mah. Ngan mani nyopan pisan, Pa. Resep abdi mah. Atos we atuh, sina kost di imah urang, apan aya kamar kosong. Itung-itung purah ngasuh Si Bungsu. Tuh, da mani ujug-ujug apet. Bapa bade nyarios sareng anjeunna?"
"Moal sigana mah,"
"Enya, enggal we mulih, bisi penting pisan. Kade fried chicken tea!"
Telepon ditutup. Ngahuleng sakedapan mah. Enya kitu manehna? Asa cangcaya. Lain, lain manehna.
Kuring angger ngajanteng. Ngadagoan. Sabab engke, kareta api nu ti wetankeun, bakal cunduk jam dalapan peuting. Sugan bae manehna aya di dinya.

Minggu, 30 Januari 2011

BATERAI


A.    Pengertian Baterai
Baterai merupakan sebuah kaleng berisi penuh bahan-bahan kimia yang dapat memproduksi electron. Reaksi kimia yang dapat menghasilkan electron disebut dengan Reaksi Elektrokimia. Jika kita memperhatikan, kita bisa lihat
bahwa betrai memiliki dua terminal. Terminal pertama bertanda Positif (+) dan terminal Kedua bertanda negatif (-).
B. Sejarah Baterai
Orang ( penemu ) yang berjasa terhadap perkembangan baterai: John Frederic Daniell, Thomas Edison, Luigi Galvani, Moritz von Jacobi, Georges Leclanché, Slavoljub Penkala, Nikola Tesla Alessandro Volta. Baterai pertama di buat oleh Alessandro Volta pada tahun 1800. Dia membuat sebuah penampung muatan.

Lalu pertanyaan selanjutnya ialah bagaimana electron itu dapat di hasilkan ? Sekitar tahun 1866, Leclanche membuat sebuah baterai kering.
Gambar: Sebuah Baterai Kering
Baterai tersebut terdiri atas suatu silinder seng yang berisi pasta dari campuran batu kawi MnO2, salmiak NH4Cl karbon C dan sedikit air. Seng berfungsi sebagai anode dan grafit yang dicelupkan ditengah-tengah pasta sebagai elektroda inert yang merupakan katode. Pasta itu sendiri berfungsi sebagai oksidator. Reaksi rumit tersebut di sederhanakan menjadi:
Anoda: Zn(s)—-> Zn2+ (aq) + 2e
Katoda : 2MnO2 (s) + 2NH4+ (aq) + 2e —->Mn2O3 (s) + 2NH3 (aq) + H2O (l)
Zn(s) + 2NH4+(aq) + 2MnO2 (s)—-> Zn2+ (aq) + Mn2O3 (s)+ 2NH3 (aq) + H2O (l)
Potensial satu sel Leclanche adalah 1,5 volt. Namun sel Leclanche tidak dapat di isi kembali.
Baterai kering jenis “alkaline” pada dasarnya sama dengan sel Leclanche tapi bersifat basa karena menggunakan KOH menggantikan NH4Cl dalam pasta. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
Anode : Zn (s) + 2OH (aq)—-> Zn(OH)2 + 2e
Katoda : 2MnO2(s) + 2H2O (l) +2e—-> 2MnO(OH)(s) + 2OH- Potensial dari baterai “alkaline” juga 1,5 volt, tetapi baterai ini dapat bertahan lebih lama. AAA adalah baterai berukuran panjang 44,5 mm dan diameter 10,5 mm dan memiliki berat sekitar 11,5 gram. Baterai alkalin ukuran ini memiliki tegangan 1,5 volt dan kuat arus dari 900 sampai 1.155 Ampere. Baterai Nikel logam hidrida (NiMH) ukuran ini dapat menyimpan sampai 1000 mAh dengan tegangan 1,2 Volt. Baterai AAA juga memiliki kode lainnya seperti LR03 (IEC), 24A (ANSI/NEDA), R03, MN2400, AM4, UM4, HP16, atau mikro. Baterai berukuran AAA umum digunakan dalam alat elektronik kecil seperti remote control, pemutar MP3 dan kamera digital.
D. Prinsip Kerja Baterai
Baterai adalah perangkat yang mampu menghasilkan tegangan DC, yaitu dengan cara mengubah energi kimia yang terkandung didalamnya menjadi energi listrik melalui reaksi elektro kima, Redoks (Reduksi – Oksidasi). Batere terdiri dari beberapa sel listrik, sel listrik tersebut menjadi penyimpan energi listrik dalam bentuk energi kimia.
Sel batere tersebut elektroda – elektroda.
Elektroda negatif disebut katoda, yang berfungsi sebagai pemberi elektron. Elektroda positif disebut anoda yang berfungsi sebagai penerima elektron.
Antara anoda dan katoda akan mengalir arus yaitu dari kutub positif (anoda) ke kutub negatif (katoda). Sedangkan electron akan mengalir dari ktoda menuju anoda.
Terdapat 2 proses yang terjadi pada baterai
1. Proses Pengisian : Proses pengubahan energi listrik menjadi energi kimia.
2. Proses Pengosongan : Proses pengubahan energi kimia menjadi energi listrik
E. Jenis Baterai
Baterai dikelompokan menjadi 2 jenis yaitu :
1.
Baterai Primer yaitu batere yang hanya digunakan satu kali, dan setelah habis isi (Recharge).
a. Baterai Leclenche (Zn MnO2) baterai sel kering /Dry Cell. Merupakan jenis baterai yang banyak digunakan sejak beberapa puluh tahun yng lalu. Satu sel batere berkapasitas 1,5 volt. Kutub positif (Anoda) mengunakan Zn, Kutub negatip (Katoda) menggunakan MnO2 Pada suhu tingi kapasitas sel leclanche akan turun dengan drastic, oleh sebab itu penyimpanan batere ini harus ditempat yang bersuhu rendah.
b.Baterai sel kering Magnesium (MgMnO2). Merupakan jenis batere yang memiliki konstruksi serupa dengan batere seng. Memiliki kapasitas satu cell 1,5 volt. Kutub positip (Anoda) menggunakan Mg, Kutub negatif (Katoda) menggunakan MnO­2. Baterai ini memiliki kelebihan kapasitas umur 2x sel kering dan stabil pada temperature tinggi. Adapun kekurangannya yaitu, tidak bisa dibuat sekecil mungkin. Pada keadaan kerja akan timbul Reaksi Parasitik akibat dari pembuangan gas hydrogen.
c. Baterai MnO2 Alkaline. Sama seperti dua jenis baterai diatas dan memiliki kapasitas 1,5 volt, hanya memiliki perbedaan pada segi konstruksi, elektrolitnya, dan tahanan dalamnya lebih kecil. Batere ini memiliki kelebihan yaitu :
· Pada proses pemakaian akan tetap pada rating yang dimiliki meskipun pemakaiannya tak menentu.
· Pada pembebanan tingi dan terus menerus, mampu memberikan umur pelayanan 2 – 10 kali pemakaian dari sel leclanche.
· Sangat baik dioperasikan pada temperature rendah sampai -25 derajat celcius.
Baterai yang sering digunakan adalah zinc-alcaline manganese oxide. zinc-alcaline manganese oxide memberikan daya olebih per penggunaannya dibandingkan batere sekunder. zinc-alcaline manganese oxide mempunyai umur (waktu hidup yang lama).
Rechargeable alcaline
Baterai alcaline mempunyai umur(waktu hidup) yang panjang ,namun daur hidupnya lebih pendek dari pada batere sekunder lainnya.
d.Sel Merkuri. Baterai ini pada Anoda menggunakan Zn dan pada katoda menggunakan Oksida Merkuri. Dan pada elektrolit menggunakan Alkaline. Kapasitas maksimal stabil yaitu 1,35 volt, yang biasa digunakan pada tegangan referensi. Kapasitas dari batere ini dapat sampai 1,4 volt bila katodanya Oxida Merkuri atau Oxida Mangan. Dari segi ukuran berdiameter dari 3/8- 1 inchi.
e.Sel oksida perak (AgO2). Baterai ini pada Katoda menggunakan serbuk elektroloit alkaline dan pada Anoda menggunakan oksida perak. Teganagan pada Open Circuit yaitu1,6 volt dan tegangan nominal pada beban sebesar 1,5 volt apabila katodanya oksida merkuri atau oksida mangan. Dari segi ukuran batere ini sebesar 0.3 – 0.5 inchi. Biasa digunakan untuk kamera, alat bantu pendengaran dan jam elektronik.
f. Baterai Litium. Jenis baru dari sel primer, yang mempunti tegangan out put yang tinggi,memiliki umur yangf panjang, ringan dan kecil. Sehingga baterai ini digunakan untuk pemakaian khusus. Tegangan out put tanpa beban sebesar 2,9 volt atau 3,7 volt, tergantung dari elektrolit yang digunakan. Penggunaan litium sangat terbatas, biasa digunakan dalam bidang militer, karena apabila tidak hati-hati dalam penggunaan bisa meledak.
2. Baterai Sakunder yaitu batere yang bias digunakan berkali kali dengan mengisi kembali muatannya, apabila telah habis energinya setelah dipakai.
F. Cara Kerja Baterai
Baterai adalah suatu proses kimia listrik, dimana pada saat pengisian/cas/charge energi listrik diubah menjadi kimia dan saat pengeluaran/discharge energi kimia diubah menjadi energi listrik. Baterai (dalam hal ini adalah aki; aki mobil/motor/mainan) terdiri dari sel-sel dimana tiap sel memiliki tegangan sebesar 2 V, artinya aki mobil dan aki motor yang memiliki tegangan 12 V terdiri dari 6 sel yang dipasang secara seri (12 V = 6 x 2 V) sedangkan aki yang memiliki tegangan 6 V memiliki 3 sel yang dipasang secara seri (6 V = 3 x 2 V).
Antara satu sel dengan sel lainnya dipisahkan oleh dinding penyekat yang terdapat dalam bak baterai, artinya tiap ruang pada sel tidak berhubungan karena itu cairan elektrolit pada tiap sel juga tidak berhubungan (dinding pemisah antar sel tidak boleh ada yang bocor / merembes). Di dalam satu sel terdapat susunan pelat pelat yaitu beberapa pelat untuk kutub positif (antar pelat dipisahkan oleh kayu, ebonit atau plastik, tergantung teknologi yang digunakan) dan beberapa pelat untuk kutub negatif. Bahan aktif dari plat positif terbuat dari oksida timah coklat (PbO2) sedangkan bahan aktif dari plat negatif ialah timah (Pb) berpori (seperti bunga karang). Pelat-pelat tersebut terendam oleh cairan elektrolit yaitu asam sulfat (H2SO4).

1. Saat baterai mengeluarkan arus
a. Oksigen (O) pada
pelat positif terlepas karena bereaksi/bersenyawa/bergabung dengan hidrogen (H) pada cairan elektrolit yang secara perlahan-lahan keduanya bergabung / berubah menjadi air (H20).
b. Asam (SO4) pada
cairan elektrolit bergabung dengan timah (Pb) di pelat positif maupun pelat negatif sehigga menempel dikedua pelat tersebut. Reaksi ini akan berlangsung terus sampai isi (tenaga baterai) habis alias dalam keadaan discharge. Pada saat baterai dalam keadaan discharge maka hampir semua asam melekat pada pelat-pelat dalam sel sehingga cairan eletrolit konsentrasinya sangat rendah dan hampir melulu hanya terdiri dari air (H2O), akibatnya berat jenis cairan menurun menjadi sekitar 1,1 kg/dm3 dan ini mendekati berat jenis air yang 1 kg/dm3. Sedangkan baterai yang masih berkapasitas penuh berat jenisnya sekitar 1,285 kg/dm3. Nah, dengan perbedaan berat jenis inilah kapasitas isi baterai bisa diketahui apakah masih penuh atau sudah berkurang yaitu dengan menggunakan alat hidrometer. Hidrometer ini merupakan salah satu alat yang wajib ada di bengkel aki (bengkel yang menyediakan jasa setrum/cas aki). Selain itu pada saat baterai dalam keadaan discharge maka 85% cairan elektrolit terdiri dari air (H2O) dimana air ini bisa membeku, bak baterai pecah dan pelat-pelat menjadi rusak.
. Saat baterai menerima arus
Baterai yang menerima arus adalah baterai yang sedang disetrum/dicas alias sedang diisi dengan cara dialirkan listrik DC, dimana kutup positif baterai dihubungkan dengan arus listrik positif dan kutub negatif dihubungkan dengan arus listrik negatif. Tegangan yang dialiri biasanya sama dengan tegangan total yang dimiliki baterai, artinya baterai 12 V dialiri tegangan 12 V DC, baterai 6 V dialiri tegangan 6 V DC, dan dua baterai 12 V yang dihubungkan secara seri dialiri tegangan 24 V DC (baterai yang duhubungkan seri total tegangannya adalah jumlah dari masing-maing tegangan baterai : Voltase1 + Voltase2 = Voltasetotal). Hal ini bisa ditemukan di bengkel aki dimana ada beberapa baterai yang duhubungkan secara seri dan semuanya disetrum sekaligus. Berapa kuat arus (ampere) yang harus dialiri bergantung juga dari kapasitas yang dimiliki baterai tersebut (penjelasan tentang ini bisa ditemukan di bagian bawah).
Konsekuensinya, proses penerimaan arus ini berlawanan dengan proses pengeluaran arus, yaitu :
a. Oksigen (O) dalam air (H2O) terlepas karena bereaksi / bersenyawa / bergabung dengan timah (Pb) pada
pelat positif dan secara perlahan-lahan kembali menjadi oksida timah colat (PbO2).
b. Asam (SO4) yang menempel pada kedua pelat (pelat positif maupun negatif) terlepas dan bergabung dengan hidrogen (H) pada air (H2O) di dalam cairan elektrolit dan kembali terbentuk menjadi asam sulfat (H2SO4) sebagai cairan elektrolit. Akibatnya berat jenis cairan elektrolit bertambah menjadi sekitar 1,285 (pada baterai yang terisi penuh).




G. Cairan elektrolit
Pelat-pelat baterai harus selalu terendam cairan elektrolit, sebaiknya tinggi cairan elektrolit 4 – 10 mm diatas bagian tertinggi dari pelat. Bila sebagian pelat tidak terendam cairan elektrolit maka bagian pada pelat yang tidak terendam tersebut akan langsung berhubungan dengan udara akibatnya bagian tersebut akan rusak dan tak dapat dipergunakan dalam suatu reaksi kimia yang diharapkan, contoh, sulfat tidak bisa lagi menempel pada bagian dari pelat yang rusak, sebab itu bisa ditemukan konsentrasi sulfat yang sangat tinggi dari ruang sel yang sebagian pelatnya sudah rusak akibat sulfat yang sudah tidak bisa lagi bereaksi dengan bagian yang rusak dari pelat. Oleh karena itu kita harus memeriksa tinggi cairan elektrolit dalam baterai kendaraan bermotor setidaknya 1 bulan sekali (kalau perlu tiap 2 minggu sekali agar lebih aman ) karena senyawa dari cairan elektrolit bisa menguap terutama akibat panas yang terjadi pada proses pengisian (charging), misalnya pengisian yang diberikan oleh alternator.
Bagaimana jika cairan terlalu tinggi? Ini juga tidak baik karena cairan elektrolit bisa tumpah melalui lubang-lubang sel (misalnya pada saat terjadi pengisian) dan dapat merusak benda-benda yang ada disekitar baterai akibat korosi, misalnya sepatu kabel, penyangga / dudukan baterai, dan bodi kendaraan akan terkorosi, selain itu proses pendinginan dari panasnya cairan elektrolit baterai oleh udara yang ada dalam sel tidak efisien akibat kurangnya udara yang terdapat di dalam sel, dan juga asam sulfat akan berkurang karena tumpah keluar; bila asam sulfat berkurang dari volume yang seharusnya maka kapasitas baterai tidak akan maksimal karena proses kimia yang terjadi tidak dalam keadaan optimal sehingga tenaga / kapasitas yang bisa diberikan akan berkurang, yang sebelumnya bisa menyuplai katakanlah 7 ampere dalam satu jam menjadi kurang dari 7 ampere dalam satu jam, yang sebelumnya bisa memberikan pasokan tenaga sampai katakanlah 1 jam kini kurang dari 1 jam isi/tenaga baterai sudah habis.

H. Penyulfatan
Baterai, digunakan ataupun tidak, akan mengeluarkan isinya (maksudnya tenaga baterai keluar / berkurang bukan cairan elektrolit). Bila sedang tidak digunakan maka pengeluaran tersebut terjadi secara perlahan yang biasa disebut pengeluaran isi sendiri (self discharge). Cepat atau lambatnya pengeluaran dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah suhu elektrolit. Sebuah baterai tak terpakai yang berisi penuh akan habis isinya dalam jangka waktu 3 bulan jika elektrolit memiliki suhu 40 derajat Celcius, sedangkan makin dingin suhunya maka makin lambat isi berkurang, contoh, elektrolit yang bersuhu 20 derajat Celcius isinya hanya akan hilang setengah bagian (50%) dalam 3 bulan, dan yang bersuhu 15 derajat Celcius isinya hanya akan berkurang sebesar 7-8% dalam 3 bulan.
Baterai yang sedang mengeluarkan isinya sendiri secara perlahan akan menyulfat. Maksud penyulfatan adalah sulfat timah (PbSO4) yang terbentuk selama pengeluaran membuat bahan aktif menjadi keras dan mati. Penyulfatan kadang-kadang bisa dihilangkan dengan pengisian lambat (slow charge) sehingga bagian-bagian dari timah sulfat (PbSO4) mencapai harga yang normal. Penyulfatan yang sudah terlalu banyak pada satu baterai tidak mungkin dihilangkan, baterai ini harus diganti. Penggantian cairan elektrolit (biasa dikenal dengan pengurasan) tidak akan membantu atau tidak akan banyak membantu karena yang sudah rusak disin adalah pelat-pelatnya, kalaupun berhasil memiliki kapasitas setelah dikuras, dalam waktu yang sangat singkat (tergantung pada tingkat kerusakan pelat-pelatnya) baterai akan lemah (drop) kembali.
I. Mengatasi penyulfatan
1. Baterai yang tak terpakai disimpan pada ruangan yang bersuhu rendah (suhu yang lebih dingin).
2. Baterai yang tak terpakai diisi dengan arus pengisian yang sangat rendah yaitu dengan pengisian perawatan (maintenance charge) sampai penuh atau baterai diisi secara teratur tiap bulan.
Pada nomor 2, metode yang paling baik adalah dengan pengisian perawatan (maintenance charge), artinya kita harus memiliki alat pengisi (charger) (lebih baik lagi kalau kuat arus dari alat tersebut bisa kita atur kuat lemahnya) yang secara otomatis menghentikan proses pengisian jika baterai sudah terisi penuh dan kembali menghidupkan proses pengisian jika isi baterai mulai berkurang (memiliki fitur deteksi). Jika tidak ada fitur otomatisasi maka terpaksa yang kita lakukan adalah mengisi baterai secara penuh menggunakan pengisian lambat (slow charge) tiap bulan. Terpaksa disini disebabkan karena baterai yang sudah terisi penuh tidak akan bertambah lagi isinya walaupun tetap terus diisi, selain itu baterai yang t erisi penuh akan kian bertambah panas bila terus diisi / disetrum (overcharging) sehingga beresiko merusaknya, ditambah lagi dengan terjadinya penguapan gas, dan terutama bahaya kemungkinan meledak yang pada akhirnya merusak baterai secara total (sama sekali tidak bisa dipergunakan) dan bahkan berbahaya bagi orang yang ada disekelilingnya jika cairan asam dari baterai muncrat dan mengenai orang tersebut! Ingat, cairan asam bisa mengorosi/merusak plat besi, apalagi daging manusia! Termasuk juga cairan accu zur (cairan yang disikan pada baterai baru yaitu saat pertama kali diisi) cukup korosif! Jadi berhati-hatilah jika berhubungan dengan cairan accu zur terlebih lagi cairan yang telah ada dalam baterai!
J. Kapasitas Baterai
Kapasitas baterai adalah jumlah ampere jam (Ah = kuat arus/Ampere x waktu/hour), artinya baterai dapat memberikan / menyuplai sejumlah isinya secara rata-rata sebelum tiap selnya menyentuh tegangan / voltase turun (drop voltage) yaitu sebesar 1,75 V (ingat, tiap sel memiliki tegangan sebesar 2 V; jika dipakai maka tegangan akan terus turun dan kapasitas efektif dikatakan sudah terpakai semuanya bila tegangan sel telah menyentuh 1,75 V). Misal, baterai 12 V 75 Ah. Baterai ini bisa memberikan kuat arus sebesar 75 Ampere dalam satu jam artinya memberikan daya rata-rata sebesar 900 Watt (Watt = V x I = Voltase x Ampere = 12 V x 75 A). Secara hitungan kasar dapat menyuplai alat berdaya 900 Watt selama satu jam atau alat berdaya 90 Watt selama 10 jam, walaupun pada kenyataannya tidak seperti itu (dijelaskan di bawah ini). Kembali ke kapasitas baterai, pada kendaraan bermotor kapasitas ini bisa dianalogikan sebagai volume maksimal tangki bahan bakar namun yang membuat berbeda adalah kapasitas pada baterai bisa berubah-ubah dari nilai patokannya, jadi mirip tangki bahan bakar mobil yang bahannya terbuat dari karet. Sebagai ilustrasi saya beri contoh balon karet, isinya bisa besar jika terus dimasukkan udara atau bisa juga kecil jika udara yang ditiup sedikit saja. Nah, kapasitas baterai juga tidak tetap, mirip contoh balon karet tadi, dimana ada tiga faktor yang menentukan besar kecilnya kapasitas baterai yaitu :

  • Jumlah bahan aktif
    Makin besar ukuran pelat yang bersentuhan dengan cairan elektrolit maka makin besar kapasitasnya; makin banyak pelat yang bersentuhan dengan cairan elektrolit maka makin besar kapasitasnya. Jadi untuk mendapatkan kapasitas yang besar luas pelat dan banyaknya pelat haruslah ditingkatkan, dengan catatan bahwa pelat haruslah terendam oleh cairan elektrolit.
    Dari sini kita kembali bisa menyadari betapa pentingnya bagi pelat-pelat agar terendam oleh cairan elektrolit karena bagian dari pelat yang tidak terendam sama sekali tidak akan berfungsi bagi peningkatan kapasitas!
  • Temperatur
    Makin rendah temperatur (makin dingin) maka makin keci l kapasitas baterai saat digunakan karena reaksi kimia pada suhu yang rendah makin lambat tidak peduli apakah arus yang digunakan tinggi atapun rendah. Kapasitas baterai biasanya diukur pada suhu tertentu, biasanya 25 derajat Celcius.
· Waktu dan arus pengeluaran
Pengeluaran lambat (berupa pengeluaran arus yang rendah) mengakibatkan waktu pengeluaran juga diperpanjang alias kapasitas lebih tinggi. Kapasitas yang dinyatakan untuk baterai yang umum pemakaiannya pada pengeluaran tertentu, biasanya 20 jam. Contoh: Baterai 12 V 75 Ah bisa dipakai selama 20 jam jika kuat arus rata-rata yang digunakan dalam 1 jam adalah 3,75 Ampere (75 Ah / 20 h), sedangkan bila digunakan sebesar 5 Ampere maka waktu pemakaian bukannya 15 jam (75 Ah / 5 A) tapi lebih kecil yaitu 14 jam, sedangkan pada penggunaan Ampere yang jauh lebih besar, yaitu 7,5 Ampere maka waktu pemakaian bukan 10 jam (75 A / 7,5 A) tapi hanya 7 jam!
Hal ini bisa menjadi jawaban bagi mereka yang menggunakan UPS, misal 500 VA atau 500 Watt.hour, yang mana baterai UPS hanya bertahan lebih kurang 5 – 15 menit untuk komputer yang memerlukan daya 250 Watt, padahal kalau berdasarkan hitungan kasar seharusnya bisa bertahan selama 2 jam ( 500 Watt.hou r / 250 Watt ). Sebagai contoh nyata, sebuah aki kering 12 V dan 18 Ah mencantumkan nilai spesifikasi sebagai berikut :
20 hr @ 0,9 A = 18 A
5 hr @ 3,06 A = 15,3 A
1 hr @ 10,8 A = 10,8 A
1/2 hr @ 18 A = 9 A
Jika dilihat dari spesifikasi maka aki ini memiliki kapasitas efektif sebesar 18 Ah namun suplai dari aki sebenarnya hanya bisa dilakukan selama :
* 20 jam jika kuat arus yang dipakai hanya sebesar 0,9 A untuk tiap jam artinya hanya memakai daya sebesar 10,8 Watt/jam (12 V x  0,9 A) –> Kapasitas = 18 Ah (0,9 A x 20 hour)
* 5 jam jika kuat arus yang dipakai 3,06 A atau berdaya 36,72 Watt/jam (12 V x 3,06 A) –> Kapasitas = 15,3 Ah (3,06 A x 5 hour)
* 1 jam jika kuat arus yang dipakai 10,8 A atau berdaya 129,6 Watt/jam (12 V x 10,8 A) –> Kapasitas = 10,8 Ah (10,8 A x 1 hour)
* 1/2 jam jika kuat arus yang dipaka i sama dengan kapasitas efektifnya yang 18 Ah atau berdaya 216 Watt/jam (12 V x 18 A) –> Kapasitas = 9 Ah (18 A x 0,5 hour).
Dari sini Anda sudah bisa menyimpulkan bahwa makin rendah arus yang dikeluarkan/ dipergunakan maka baterai mampu menyuplai dalam waktu yang lebih panjang artinya kapasitas baterai bisa sama persis dengan kapasitas efektif sebesar 18 Ah bila menggunakan kuat arus seperduapuluh dari kapasitas efektifnya (1/20 x 18 A) dan sebaliknya semakin besar pemakaian arus makin kecil pula kapasitas baterai yang bahkan bisa cuma mencapai 9 Ah.
Saya pribadi tidak tahu persis apa rumus yang bisa menghitung hubungan flukutasi arus dengan kapasitas yang dihasilkannya tapi secara kasar -berdasarkan data diatas- pemakain arus sebesar 60% dari kapasitas efektifnya akan bertahan selama 1 jam. Jadi untuk mendapatkan kapasitas baterai yang bisa menyalakan peralatan berdaya 300 Watt selama satu jam digunakan perhitungan berikut :
- Dapatkan ukuran Ampere, yaitu 25 A (Ampere (I) = Daya / Voltase = P / V = 300 / 12 = 25)
- Kapasitas efektif dari baterai yang dicari adalah 41,67 Ah (Ampere / 60% = 25 x 100 / 60).
K. Pengisian baterai/Cas aki/Accu charging
Pengisian arus dialirkan berlawanan dengan waktu pengeluaran isi yang berarti juga bahwa beban aktif dan elektrolit diubah supaya energi kimia bateari mencapai maksimum.
Ada tiga metode pengisian bateari :
1. Pengisian perawatan (maintenance charging) digunakan untuk mengimbangi kehilangan isi (self discharge), dilakukan dengan arus rendah sebesar 1/1000 dari kapasitas baterai. Ini biasa dilakukan pada baterai tak terpakai untuk melawan proses penyulfatan. Bila baterai memiliki kapasitas 45 Ah maka besarnya arus pengisian perawatan adalah 45 mA (miliAmpere).
2. Pengisian lambat (slow charging) adalah suatu pengisian yang lebih normal. Arus pengisian harus sebesar 1/10 dari kapasitas baterai. Bila baterai memiliki kapasitas 45 Ah maka besarnya arus pengisian lambat adalah 4,5 A. Waktu pengisian ini bergantung pada kapasitas baterai, keadaan baterai pada permulaan pengisian, dan besarnya arus pengisian. Pengisian harus sampai gasnya mulai menguap dan berat jenis elektrolit tidak bertambah walaupun pengisian terus dilakukan sampai 2 – 3 jam kemudian.
3. Pengisian cepat (fast charging) dilakukan pada arus yang besar yaitu mencapai 60 – 100 A pada waktu yang singkat kira-kira 1 jam dimana baterai akan terisi sebesar tiga per empatnya. Fungsi pengisian cepat adalah memberikan baterai suatu pengisian yang memungkinkannya dapat menstarter motor yang selajutnya generator memberikan pengisian ke baterai.
L. Hal-hal Lain Bentang Baterai
Baterai yang terawat dengan baik dapat berfungsi sampai beberapa tahun, sebaliknya jika tak terawat, baterai bisa diganti kurang dari satu tahun! Pemegang baterai yang longgar bisa menyebabkan baterai tak tahan lama, kabel starter yang rusak dapat mengakibatkan hubungan singkat sehingga baterai cepat rusak, dan baterai yang kotor dapat
menyebabkan arus hilang terutama pada kondisi cuaca yang lembab.
Gas-gas yang menguap
pada waktu pengisian baterai dapat meledak sehingga menggunakan api pada ruangan dimana baterai diisi dilarang keras! Selain itu ruangan baterai harus dilengkapi dengan ventilasi yang baik untuk mencegah timbulnya karat karena adanya gas asam sulfur. Campuran timah pada baterai selalu beracun karena itu diperlukan kebersihan dan kehati-hatian ekstra. Memeriksa kondisi baterai tidak bisa hanya dengan mengukur tinggi tegangan /voltase yang dihasilkan tapi juga harus dengan memberikan beban pada baterai tersebut.
Bila mengunakan baterai lebih dari satu dimana kondisinya secara keseluruhan sudah lemah maka seluruh baterai harus diganti jadi tidak bisa hanya sekedar mengganti baterai yang sudah lemah saja! Karena jika sebagia diganti dan sebagian lain masih menggunakan baterai yang lama maka peralatan listrik akan menggunakan karakteristik dari baterai terlemah yaitu baterai lama yang masih dipakai dan berakibat penggantian baterai yang lebih cepat; dalam jangka panjang biayanya justru lebih tinggi daripada mengganti seluruh baterai sedari awal. Selain itu alat pengisi baterai (charger) akan melihat keseluruhan baterai sebagai satu kesatuan baterai sehingga batera lama ada kemungkinan bisa mengalami overcharging dan baterai baru mengalami underchargin g yang pada akhirnya mengakibatkan kerusakan baterai secara total terlebih lagi hasil dar baterai gabungan tersebut menyebabkan peralatan listrik tidak bekerja / berjalan secara memadai. Aki kering maupun basah memiliki prinsip kerja yang sama termasuk pengisian arusnya. Jadi substitusi dimungkinkan terjadi namun perlu diperhatikan karakteristik dari peralatan yang menggunakannya dan sistem yang ada.
Baterai adalah alat listrik-kimiawi yang menyimpan energi dan mengeluarkannya dalam bentuk listrik. Baterai terdiri dari tiga komponen penting, yaitu: batang karbon sebagai anoda (kutub positif baterai) seng (Zn) sebagai katoda (kutub negatif baterai) pasta sebagai elektrolit (penghantar).
Bahan kimia yang digunakan untuk pembuatan bakterai: Belerang, Air raksa, Asam sulfat, Seng, Amonium klorida, Antimon, Kadmium, Perak, Nikel, Hidrida logam nickel, Litium, Hidrida, Kobalt, Mangan, Nitrogliserin, Rubidium
B. Saran
1. Baterai yang tak terpakai disimpan pada ruangan yang bersuhu rendah (suhu yang lebih dingin).
2. Baterai yang tak terpakai diisi dengan arus pengisian yang sangat rendah yaitu dengan pengisian perawatan (maintenance charge) sampai penuh, atau baterai diisi secara teratur tiap bulan.
Pada nomor 2, metode yang paling baik adalah dengan pengisian perawatan (maintenance charge), artinya kita harus memiliki alat pengisi (charger) (lebih baik lagi kalau kuat arus dari alat tersebut bisa kita atur kuat lemahnya) yang secara otomatis menghentikan proses pengisian jika baterai sudah terisi penuh dan kembali menghidupkan proses pengisian jika isi baterai mulai berkurang (memiliki fitur deteksi). Jika tidak ada fitur otomatisasi maka terpaksa yang kita lakukan adalah mengisi baterai secara penuh menggunakan pengisian lambat (slow charge) tiap bulan. Terpaksa disini disebabkan karena baterai yang sudah terisi penuh tidak akan bertambah lagi isinya walaupun tetap terus diisi, selain itu baterai yang terisi penuh akan kian bertambah panas bila terus diisi/disetrum (overcharging) sehingga beresiko merusaknya, ditambah lagi dengan terjadinya penguapan gas, dan terutama bahaya kemungkinan meledak yang pada akhirnya merusak baterai secara total (sama sekali tidak bisa dipergunakan) dan bahkan berbahaya bagi orang yang ada disekelilingnya jika cairan asam dari baterai muncrat dan mengenai orang tersebut! Ingat, cairan asam bisa mengorosi/merusak plat besi, apalagi daging manusia! Termasuk juga cairan accu zur (cairan yang disikan pada baterai baru yaitu saat pertama kali diisi) cukup korosif! Jadi berhati-hatilah jika berhubungan dengan cairan accu zur terlebih lagi cairan yang telah ada dalam baterai!